Custom Search

24/09/07

Hypnosis, Sejarah & Fakta

Manusia merupakan mahluk yang sangat unik & memiliki kekuatan-kekuatan yang pada kebanyakannya sering tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Sudah menjadi kebiasaan manusia untuk menganalisa segala macam kejadian yang ada di muka bumi ini. Bentuk analisanya pun bermacam-macam hingga dari yang sederhana, cerdas, teliti hingga sampai yang taraf "imposible" alias tidak mungkin. Namun pada kenyataannya seringkali manusia itu berfikir bahwa sesuatu yang terjadi di alam ini dengan kacamata "metafisika" ataupun "mistis".

Hypnosis merupakan salah satu dari korban "imaginasi dan persepsi umum" yang berlaku di bangsa ini bahkan mungkin hingga di negara lain sekalipun. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya kejahatan-kejahatan yang terjadi dengan melibatkan Hypnosis.

Banyak yang mengira bahwa hypnosis ini adalah ilmu kuasa alam ghaib, mempergunakan "sesuatu" dari alam lain bahkan menggunakan setan & jin atau yang sejenisnya. Tragis sekali. Hal ini juga didominasi dengan adanya unsur "entertainment" di dunia film kita. Mulai menjamurnya entertainment tentang hypnosis (hypnosis panggung / stage hypnosis) yang memperagakan adegan konyol, lucu bahkan memalukan sehingga makin memperparah citra hypnosis di kalangan masyarakat.

Hypnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious / unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hypnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis.


Terapi hypnosis (hypnotherapy) kini merupakan fenomena ilmiah, namun hingga kini masih belum terdapat definisi yang jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.

Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan mem provokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).

Tinjauan Sejarah
Melalui pictograph dan tulisan-tulisan kuno lainnya dapat disimpulkan bahwa hypnosis telah digunakan sejak zaman pra sejarah. Papirus Ebers di Mesir, dokumen yang berusia 3000 tahun, mencatat bagaimana para pendeta mesir melakukan pengobatan. Dijelaskan dalam dokumen tersebut berbagai teknik yang digunakan yang ternyata merupakan gambaran atas mekanisme kerja hypnosis.

Pada era primitif, sedikitnya terdapat dua bentuk hypnosis yang diterapkan, keduanya berkaitan dengan ritual keagamaan, antara lain;
- Pengulangan ritmik (rhythmical repetition)
- Tarian ritual (frantic dancing)

Pada abad pertengahan, hypnosis diterapkan di antara para bangsawan dan dikenal sebagai “sentuhan bangsawan” (royal touch). Para tokoh hypnosis pada saat itu antara lain adalah [[Edward the Confessor]] (1066) dan para raja di Perancis, yang menganggap diri sebagai Tuhan. Ide tersebut kemudian mati di akhir abad ke-18, bersamaan dengan terbitnya periode renaissance, ketika kebanyakan orang mencari dasar ilmiah atas berbagai fenomena.

Ritual sentuhan bangsawan dihidupkan kembali pada saat penobatan Charles X. Salah seorang yang berpengaruh pada periode tersebut adalah Paraselsus. Ia beranggapan bahwa tubuh surgawi memberi makan ke tubuh manusia melalui perantara magnet. Ia berkeyakinan bahwa magnet mampu mengobati berbagai penyakit.

Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang berkebangsaan Vienna yang kemudian pindah ke Paris menjelaskan lebih lanjut mengenai fenomena penyembuhan menggunakan magnet. Dalam penjelasannya, Mesmer banyak mengkutip ide dari para ahli pendahulunya, antara lain:
- Paracelsus, dengan idenya mengenai magnet
- Richard Mead, yang menyatakan bahwa seluruh kehidupan dijalankan oleh hukum alam
- Father Hell, pendeta jesuit, yang mencoba menemukan cara menyembuhkan orang dengan menggunakan lempengan logam. Lempengan ini kemudian di lewatkan melalui tubuh orang. Ia berkeyakinan bahwa proses penyembuhan dari tubuh surgawi mampu menyembuhkan orang.

Mesmer turut mengklaim bahwa tubuh surgawi menyembuhkan. Dari Richard Mead, ia mendapatkan ide bahwa di setiap tubuh manusia terdapat cairan universal. Ketika cairan tersebut mengalir lancar, segala hal di tubuh berlangsung secara sempurna. Tubuh tidak bekerja secara sempurna, disebabkan karena aliran cairan universal di tubuh terhalang. Mesmer menjalankan lempengan logam melalui tubuh pasien guna melancarkan aliran cairan universal (teori “magnet hewani” / ”animal magnetism”).

Mesmer mengklaim bahwa ia memiliki energi khusus. Ia mengatakan bahwa magnet mengalir ke tubuhnya melalui tongkat ajaib. Ia berkeyakinan bahwa ia dapat menyembuhkan apa pun menggunakan magnet. Pada periode itu ia sangat sukses dengan metode penyembuhannya. Ia kemudian meminta French Academy of Medicine untuk mempelajari metodenya. Komisi yang diketuai oleh Ben Franklin kemudian ditunjuk untuk melakukan penyelidikan berkenaan dengan metode penyembuhan Mesmer. Komisi tersebut menemukan bahwa magnet tidak memberikan efek Mesmer kemudian didiskreditkan pada tahun 1784. Hasil temuan dari komisi menyatakan bahwa magnet tidak menghasilkan efek apa pun.

Marquis de Puysegur (1781 – 1825), salah seorang pengikut Mesmer, ketika menerapkan metode yang digunakan Mesmer pada seorang pengembala berusia 24 tahun, menemukan suatu fenomena yang tidak diketahui sebelumnya oleh Mesmer. Ia mendapati bahwa subjek yang dipengaruhi magnet, bukan hanya mengalami fenomena yang tidak awam tetapi juga tertidur lelap. Pada kondisi ini, subjek tidak dapat membuka matanya, berbicara secara kurang jelas namun bertingkah seolah-olah sadar. Puysegur menyebut kondisi ini sebagai “artificial somnambulism”.

Joseph Philippe Francois Deleuze (1753 – 1835) menemukan bahwa sugesti yang diberikan kepada subjek selama dalam kondisi trance terus terbawa hingga saat subjek tersadar.Esdaile (1845) seorang dokter Inggris menulis buku, “Mesmerism in India”. Ia bekerja di sebuah penjara di India dan melakukan lebih dari 3000 operasi tanpa menggunakan obat bius. Umumnya pada kondisi ini, 50% dari pasien akan meninggal. Ia melatih para asistennya serangkaian metode tertentu. Dengan metode tersebut, laju kematian dapat ditekan hingga hanya 5%. (kini diketahui penjelasan di balik fenomena ini, pada hypnosis, pendarahan dapat diminimalkan. Selain itu tubuh juga mengembangkan resistensi terhadap infeksi dan tidak mengalami dehidrasi).

Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hypnosis dilakukan pertama kali pada tahun 1823. Diikuti dengan proses melahirkan menggunakan hypnosis pada tahun 1826.Pada tahun 1880, dua sekolah hypnosis mulai didirikan. Charcot, seorang neurologist (terminologi awal untuk psikolog] di Perancis memberikan hypnosis pada dua belas wanita yang mengalami hysteria. Charcot memberikan demonstrasi pada saat hypnosis para pasien dapat berjalan dan melakukan banyak hal lainnya, namun mereka kembali kehilangan kemampuan tersebut ketika mereka berada pada kondisi normal. Charcot tidak sepenuhnya memahami hypnosis (ia menganggap hypnosis sangat berbahaya dan hanya kepada pasien yang secara mental sakit hypnosis dapat dilakukan).

Bernheim, seorang neurologist Perancis yang sangat terkenal, dan Liebeault, seorang dokter, membuat klinik di Nancy, Perancis. Mereka mengobati lebih dari 12.000 pasien menggunakan hypnosis, dan memperkenalkan konsep suggestibility dan sexuality.

Era hypnosis modern dipelopori oleh,Dr.Milton Erickson(1901-1980),Dave Elman (1900-1967),Charles Tebbets dan Ormond McGill.

Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hypnosis digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma. Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan/pertunjukan (stage performance). Tahun 1960, American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hypnotis.


Kini beberapa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah memberikan mata kuliah hypnosis. Adapun universitas yang memiliki jurusan khusus hypnosis adalah Universitas Pepperdine di California.


Aliran-aliran Hypnosis
Secara garis besar hypnosis dapat dibagi menjadi 2 aliran yaitu :

1. Eastern Hypnosis
Proses ini berkaitan dengan kesaktian atau bakat seseorang, dan mengandung unsur metafisika & ghaib, sehingga tidak semua orang mampu mempelajarinya. Apabila seseorang berniat mempelajarinya dan tidak kuat bisa menjadi “gila”. Contohnya : gendam, santet, tenung dll.
Cara mempelajarinya : Hubungi para pendekar sapujagad di seluruh nusantara, orang "pinter", paranormal bahkan jika perlu ke gunung kawi sekalipun (biasanya bergelar Ki XXX, Mbah XXX, Nyi XXX, Pangeran XXX).

2. Western Hypnosis
Proses hypnosis adalah sebuah proses ilmiah yang tidak ada sangkut pautnya dengan kesaktian, atau bakat seseorang, sehingga metode ini bisa dipelajari oleh siapa saja. Ilmu ini mempelajari tentang mekanisme otak dan pikiran manusia.

Hypnosis secara umum
Dengan ketrampilan komunikasi yang dimilikimya seorang hypnotist (ahli hypnosis)dapat membuat seorang suyet (obyek hypnosis) menjadi relaks dan tenang, bahkan pada orang tertentu ,seorang hypnotist dapat membuat seorang suyet tertidur hypnosis atau biasa disebut kondisi hypnotic (tertidur karena proses hypnosis ,berbeda dengan tidur normal).

Dalam keadaan tenang inilah seorang hypnotist dapat memberikan sugesti yang akan relative mudah diterima oleh suyet disbanding dalam kondisi normal.

Hypnosis adalah :
1 Seni sugesti
2 Seni komunikasi
3 Seni eksplorasi alam bawah sadar
4 Seni merubah tingkat kesadaran

Untuk menjadi seorang Hynotist yang baik perlu memiliki persyaratan dasar yang harus dimiliki, yaitu:
1 Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
2 Mempunyai kemampuan berkomunikasi, baik verbal ataupun nonverbal (body language)
3 Mampu membaca bahasa tubuh dari lawan komunikasi
4 Mempunyai kreatifitas yang tinggi dan mampu menyesuaikan diri dengan strata lawan komunikasi

Dari hasil penelitian ilmiah, tingkat kesulitan untuk menghipnotis dalam sebuah komunitas terdapat hasil :
SULIT 5 %
MODERAT 85 % (tergantung dari situasi & kondisi)
MUDAH 10 %

Faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan seseorang untuk menjalani proses hypnosis adalah para Suyet (obyek hypnosis) :
1. Secara sadar menerima dan tidak menolak suatu proses hypnosis. Proses hypnosis tidak akan berjalan manakala suyet menolak.
2. Dapat berkomunikasi. Orang yang tidak bisa berkomunikasi akan sukar sekali menjalani proses hypnosis dengan baik.
3. Mempunyai kemampuan fokus yang baik. Orang yang tidak bisa fokus, proses hypnosis tidak akan berjalan dengan baik. Semakin tinggi kemampuan fokus seorang suyet, maka hasilnya akan semakin baik.
4. Mempunyai fantasi visualisasi dan kreatifitas yang tinggi. Semakin tinggi daya khayal dan kreatifitas seseorang (fantasi dan visualisasi) maka akan semakin mudah menjalani proses hypnosis.

Contoh :
- Jika kita berdoa dan memohon perlindungan kepada Tuhan secara "khusu" atau secara kuat sekali, maka kita tidak bisa dihipnotis. Karena otak kita secara sadar telah diprogram atau tersugesti untuk menolak informasi yang bertolak belakang dari keyakinan itu.
- Pada 2 orang sejoli yang dimabuk asmara juga terdapat praktek hypnotis yaitu pada saat pasangannya merayu dan disetujui (dengan malu-malu kucing). Pada saat itu, yang dirayu sudah mengalami fase induksi oleh pasangannya karena posisinya menerima (affirmative) terhadap ucapan lawannya.
- Orang gila, idiot, autis, akan sulit terhipnotis dikarenakan mereka memiliki dunianya sendiri dan tidak dapat dipengaruhi oleh informasi yang dimasukkan kepada mereka. Sehingga apabila ada informasi/sugesti yang masuk, sudah pasti tertolak.

JENIS -JENIS HYPNOSIS

1. Anodyne Awareness
Jenis Hypnosis ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit fisik.digunakan pada saat menjalani operasi atau mendapatkan kecelakaan.

2. Clinical Hypnotherapy
Hypnosis ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit mental (trauma,phobia,kecanduan,dll) dan fisik (psikosomatis)

3. FORENSIC HYPNOSIS
Hypnosis ini digunakan untuk menggali data di memori otak.digunakan pada proses penyidikan.

4. Stage Hypnosis
Hypnosis panggung,Hypnosis ini untuk keperluan hiburan.

5. Metaphysical Hypnosis
Hypnosis ini digunakan untuk meneliti berbagai fenomena metafisika,bersifat eksperimental.

Pada dasarnya Hypnosis sangat berguna untuk kebaikan seperti penyembuhan trauma, medical (karena psikis), self confidence, peak performance serta terapi untuk keluarga dll. Sama halnya dengan nuklir dan bom atom yang energinya itu dapat dimanfaatkan untuk kebaikan manusia. Apabila jatuh ke tangan yang jahat, maka hasilnya akan sangat berbahaya untuk manusia.

Sumber :
- Wikipedia Indonesia
- internet bebas

12/09/07

Davis & Husband Hypnotic Rating Scale







Kondisi "Hypnotic Trance" pada manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian :


0 Insusceptible

Hypnoidal
1
2 Relaxation
3 Fluttering of lids
4 Closing of eyes
5 Complete physical relaxation

Light Trance
6 Catalepsy of eyes (too heavy to open)
7 Limb catalepsies (rigidity)
10 Rigid catalepsy
11 Anesthesia (numbness, desensitization: started at the subject's hand usually, then transferred by the subject)

Medium Trance
13 Partial amnesia (loss of memory)
15 Post-hypnotic anesthesia
17 Personality changes
18 Simple post-hypnotic suggestions
20 Kinesthetic delusions (movement); complete amnesia

Deep Trance
21 Ability to open eyes without affecting the trance
23 Bizarre post-hypnotic suggestions
25 Complete somnambulism (sleepwalking or other activity)
26 Positive visual hallucinations, post-hypnotic
27 Positive auditory hallucinations, post-hypnotic
28 Systematized post-hypnotic amnesias
29 Negative auditory hallucinations
30 Negative visual hallucinations; hyperesthesia (abnormal sensitivity of the skin or other sense organ)

Source :
http://www.mindcontrolforums.com

Frekwensi Otak Manusia



Berdasarkan pemeriksaan dilaboratium, rumah sakit, atau pusat2 penelititan fungsi otak manusia, di Amerika, Eropa bahkan di Asia, bahwa otak (pusat syaraf) manusia, dapat diperiksa, dimonitor bahkan dapat direkam mempergunakan peralatan, yang disebut EEG atau electroencephalogram dan juga BRAIN MAPPING.

Perbedaannya adalah bahwa Brain Mapping hanya memeriksa secara FISIK , gangguan, kerusakan atau kecacatan otak (pusat syaraf) tersebut, misalkan “tumor (kanker) otak, pecahnya pembulu darah otak (struck), benturan pada kepala dan seterusnya.”

Sedangkan EEG (electroencephalogram) , yang diperiksa, dimonitor dan direkam adalah GETARAN, frekwensi, sinyal atau GELOMBANG otaknya, yang kemudian di-“klasifikasi” kan kedalam beberapa kondisi kesadaran, bawah sadar, keadaan tidur atau mimpi dan seterusnya.

Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (khz atau Mhz), contoh frekwensi jala-jala listrik PLN untuk perumahan di-Indonesia adalah (50 Hz) pada tegangan 220/380 Volt AC.

Berdasarkan riset selama bertahun tahun, terutama di-Amerika, Eropah dan juga di Asia bahwa getaran/frekwensi otak (pusat syaraf) pada manusia, berbeda untuk setiap fase ( sadar, tidur ringan, tidur lelap / nyenyak, kesurupan / trance, panik ), sehingga beberapa ahli (dokter) dalam bidang kejiwaan/psikiater, ( neurophysiologic ) dan dokter syaraf membuat suatu komitmen dan perjanjian sebagai berikut :








Getaran/Frekwensi
• Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
• Beta > 12 Hz
• SMR (SensoriMotor Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
• Alpha ( Berger 's wave) 8 Hz ~ 12 Hz
• Theta 4 Hz ~ 8 Hz
• Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz

Sebenarnya keseluruhan frekwensi tersebut bergabung secara acak (berinterferensi), namun dengan EEG, frekwensi gelombang ini dapat dianalisa dan diuraikan satu persatu dengan catatan bahwa pada saat diukur, frekwensi mana yang paling dominan, serta memiliki amplitudo tertinggi, itulah yang dianggap dan berada pada fase tersebut, apakah fase Beta, Alpha, Theta atau Delta dan seterusnya Amplitudonya diukur dan berkisar antara 1 ~ 50 uVolt (microVolt), sedangkan arus listriknya tidak diperhitungkan.


1. GAMMA wave ( 16 hz ~ 100 hz )
Adalah getaran pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang mengalami “ aktifitas mental yang sangat tinggi”, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, “nerveus”, kondisi ini dalam kesadaran penuh.

Berdasarkan penyelidikan Dr.Jeffrey.D.Thompson.D.C.B.F.A (Center for acoustic research) di atas gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan berpengaruh serta dibahas diartikel khusus SUPRANATURAL, METAFISIKA dan LEVITASI.



2. BETA wave ( diatas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang mengalami “ aktifitas mental yang sadar penuh dan normal “ aktif, konsentrasi penuh dan dapat dibagi pula menjadi 3 kelompok, yaitu highbeta ( 19 Hz + ) yang overlap/transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta ( 15 hz ~ 18 hz ), juga overlap/transisi dengan getaran gamma, selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).



3. SMR wave atau SensoriMotor Rhytm ( 12 hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir2 ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy , ADHD , ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder juga disebut ADD-Attention Deficit Disorder) dan autism tidak memiliki dan tidak mampu ber-“konsentrasi penuh” atau “fokus” pada suatu hal yang dianggap penting, dengan perkataan lain otak (pusat syaraf) sedikit bahkan tidak sama sekali menghasilkan getaran SMR .

Sehingga setiap pengobatan, baik jiwa maupun fisiknya, ditujukan agar merespon getaran SMR tersebut, biasanya diaktifkan dengan biofeedback/neurofeedback.



4. ALPHA wave ( 8 hz ~ 12 hz )
Adalah gelombang pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami “releksasi” atau mulai istirahat dengan tanda2 mata mulai menutup atau mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan sadar menjadi tak sadar (atau bawah sadar), namun tetap sadar (walaupun kelopak mata tertutup), disinilah saat2 penting dimana seorang ahli hipnotis, mulai melakukan aktifitas hipnotisnya untuk memberikan sugesti kepada pasiennya sesuai perintah yang direncanakan kepada yang dihipnotis (objek).

Pada tahap permulaan MEDITASI (meditasi ringan) juga akan memasuki fase gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 ~ 12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung dan melakukan aktifitas yang berpusat di-sel2 thalamic ( electrical activity of thalamic pacemaker cells ).


5. THETA wave ( 4 hz ~ 8 hz )
Adalah getaran pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami “ keadaan tidak sadar atau tidur ringan ” atau sangat mengantuk , tanda2nya napas mulai melambat, dalam dan panjang, dibandingkan biasanya.

Jika dalam keadaan sadar (tidak tidur), kondisi ini masuk kefase atau dibawah pengaruh “trance”, kesurupan, hipnosis, MEDITASI DALAM, atau sedang menjalani ritual2 agama, atau mengalirnya tenaga psikologi (Prana/Yoga, Reiki, Chi, Chi Kung).

Dalam kondisi yang sadar (tidak tidur dan tidak dibawah pengaruh hipnotis, kesurupan atau epilepsi), seorang anak yang normal (<>


Seorang anak (terutama bayi dan balita), rata2 tidur lebih dari 12 jam setiap harinya, sehingga pada pusat syarafnya (otak) lebih banyak masuk dalam fase gelombang theta dan gelombang delta, ketimbang gelombang beta dan alpha, sehingga dalam kehidupan nyata sehari-harinya, lebih banyak cara berpikir yang tidak masuk akal (ber-angan2 atau seperti bermimpi walaupun dalam kondisi sadar) dan sedikit demi sedikit akan berubah setelah menjelang remaja/dewasa.


Itulah sebabnya seringkali kita melihat orangtua jaman dahulu berkata bahwa sang bayi sedang berbicara dengan "teman ari-arinya". Kondisi ini adalah kondisi bayi yang sedang mengalami fase theta.


Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut, biasanya anak balita selamat (walaupun tidak selalu terjadi), ini dikarenakan anak2 mudah memasuk fase2 gelombang theta yang lama dan permanen, baik dalam keadaan tidur, maupun sadar, sehingga pada gelombang2 theta inilah terjadi mukjijat atau keajaiban, artinya ada tangan2 ajaib yang tak terlihat yang menolong anak2 ini dari kecelakaan.


Anak INDIGO ( anak super cerdas dan memiliki indra ke-enam / ESP /Extra Sensory Perception), juga termasuk yang mudah memasuki fase gelombang theta yang cukup lama dan dapat permanen.


Komunikasi dengan TUHAN juga akan terjadi apabila sebagai manusia biasa dapat memasuki fase gelombang theta (batas alpha - theta), misalnya pada saat kita berdoa, meditasi, melakukan ritual2 agama (apapun agamanya), sadar atau tidak sadar, mengerti atau tidak mengerti mengenai gelombang theta, apabila getaran otaknya diukur dengan EEG, maka dapat dipastikan bahwa pada saat itu sedang masuk difase gelombang theta (batas alpha-theta), sehingga bagi para ahli, akan berpendapat bahwa disetiap otak manusia ada terdapat yang disebut "GOD SPOT".


Sedangkan dalam kondisi tidur normal, seseorang pasti akan memasuki fase gelombang theta, walaupun hanya sebentar terutama secara periodik akan berpindah/bergeser ke-gelombang delta dan kembali ke theta berkali-kali diikuti getaran pelopak mata yang dikenal dengan REM ( rapid eyes movement ) dan Non REM atau NREM ( non rapid eyes movement ) selama tidur normal 7 ~ 8 jam perhari (lihat grafik dibawah), pada stage 1 dan 2.



6. Schumann Resonance ( 7.83 Hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta, dianggap sebagai suatu keadaan mental seseorang yang apabila otak (pusat syaraf) nya mampu mengikuti resonansi ini akan masuk keadaan supranatural, (ESP-Extra Sensory Perception, hipnotis, telepati dan fenomena serta aktifitas mental lainnya).


Sedangkan Schumann resonance serta frekwensi diatasnya masuk kelompok frekwensi ELF (extremely low frequency pada bandwith 3 ~ 30 hz dan frekwensi infrasonic ).



7. DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4 hz )
Adalah getaran pusat syaraf (otak) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, biasanya <>


Dalam keadaan normal, seorang dewasa yang sedang tidur pada malam hari (lihat grafik dibawah), pada stage 3 dan 4 , NREM bukan pada stage 1 dan 2.Akhirnya berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa seseorang yang menderita atau gangguan otak (fisik, benturan otak, pendarahan otak dan koma), maka fase getaran yang terjadi akan didominasi oleh gelombang delta.


Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.


Sources :
Unknown, so many, include Wikipedia




11/09/07

P R E M A N

Ketika saya akan berangkat menuju kantor, di dalam kompleks perumahan mewah (mepet sawah) yang saya tinggali terdiri dari jalan yang lazimnya diapit oleh perumahan juga. Ketika itu saya melewati sebuah perumahan namun juga sebagai gudang distributor barang2 keperluan rumah tangga. Suasananya ramai dengan orang-orang pembeli sehingga jalanan menjadi menyempit bahkan mobil saya tidak bisa lewat.

Saya langsung mengklakson agar orang-orang itu meminggirkan kendaraannya. namun ternyata setelah beberapa lama belum ada orang bergerak.

Seketika saya panas dalam hati. "Kurang ajar..... ini kan daerah gue....berani-beraninya nggak mau minggir. Ini kan jalan umum."

Spontan pula saya berteriak dengan nada tinggi "Ini mobil & motor punya siapa....? Saya mau lewat. Jangan parkir di jalan umum....... saya tinggal disini...! Ini kan kampung saya....!"

Emosi & merah padam muka bercampur baur sehingga warga di sekitar tersebut langsung tahu bahwa memang saya tinggal di situ dan segera mengusir orang-orang yang parkirnya sembarangan. Setelah saya melewati jalanan kompleks tersebut, ada perasaan puas dalam diri saya bahwa "jangan macam-macam di kampung orang".

Ketika hampir sampai kantor, saya harus melewati sebuah jalan yang mana banyak pemuda penganggur berkumpul disitu (mengatas-namakan organisasi tertentu) dan meminta imbalan atas jasanya "menservice" waktu mobil kita memutar. Kebetulan pada saat itu saya melihat ada pengemudi yang tidak mau memberikan "sedikit imbalan" kepada para pemuda tersebut dan beberapa pemuda itu langsung menendang dan berusaha menggores mobil tersebut.

Mereka mungkin kurang berpendidikan dan tanpa disadarinya merasa bahwa setiap yang lewat di daerahnya harus "setor" kepada mereka. Saya terkejut atas aksi pemuda tersebut. Bukan hanya karena perbuatan mereka, namun karena saya merasa bahwa saya sudah seperti mereka. Berprilaku layaknya seorang "preman" dan dengan jumawa-nya terhadap masyarakat karena saya adalah warga disitu dan berhak untuk berbuat apa saja. Ternyata prilaku saya tidaklah lebih baik dari para pemuda tersebut.

Saya menjadi ngeri apabila ini kita kaitkan dengan otonomi daerah. Karena sebenarnya prilaku kesewenang-wenangan itu sudah menjadi darah daging kita. Kebiasaan-kebiasaan ini sudah masuk ke dalam alam bawah sadar kita ("subconscius mind").

Sudah saatnya kita merubah diri dan berubah.
Salam Indonesia


Jakarta, September 2007

05/09/07

Salam Indonesia

Salam Indonesia

Merupakan kebahagiaan untuk bisa menyapa Indonesia.
Custom Search