Custom Search

06/11/07

Sri Sultan dengan Bakul Beras

SEDIKIT TENTANG HB IX
Seorang yang memiliki jabatan tinggi, terhormat tetapi sangat low-profile

SRI SULTAN DENGAN BAKUL BERAS

Suatu saat Sri Sultan HB IX pagi-pagi pulang dari Kaliurang, sampai di sekitar Pakem dicegat oleh mbok Bakul beras. Sri Sultan setir sendiri, dengan kendaraan jeep-nya lalu menghampiri Bakul beras tersebut.

"Ada apa mbok, apa yang bisa saya bantu".

Kata mbok Bakul Beras yang tidak tahu bahwa yang turun adalah "rajanya".

Tolong mas naikkan beras saya ke mobil, saya mau ke pasar Bering Harjo.

Kata Sri Sultan, Oh yaa bisa. Maka diangkatlah beras tersebut ke dalam mobilnya. Di dalam mobil mbok bakul duduk bersanding dengan pak sopir, yang tidak lain adalah Sri Sultan sendiri.

Sambil berjalan sambil mengobrol kesana-kemari dan tahu-tahu sampailah keduanya di Pasar Gede Bering harjo.

Kata mbok bakul beras: "Tolong diturunin mas berasnya, nanti ongkosnya belakangan". Maka diturunkanlah beras tersebut oleh Sri Sultan.

Setelah mbok bakul beras mengeluarkan uang, tiba-tiba pak sopirnya langsung menstater mobil, dan meluncurlah ke selatan arah keraton (Pasar gede itu dekat dengan Keraton Yogya).

Maka mbok bakul ngomel-ngomel: "Belum diberi uang kok pergi nylonong begitu saja, saya minta tolong itu kan nggak sekedar minta tolong, pasti saya bayar...lah". (kira-kira begitu omelannya).

Waktu kejadian penurunan beras..., dan ngomelnya sang bakul tersebut dilihat seorang polisi.

Kata polisi tersebut: "Mbok kamu ngomel sama siapa?....."Itu tadi mobil AB nomor 1, itu mobil Sri Sultan....."

Mendengar nama Sri Sultan, dan ia telah memperlakukan rajanya seperti sopir disuruh menaikkan dan menurunkan beras, maka sambil menyebut :

"Aduh gustiiiiii", maka pingsanlah mbok Bakul tersebut.

-----Bisa nggak yaa, pemimpin kita menganggap rakyatnya seperti keluarganya sendiri???

Salam sayaJoko Mursitho

Tidak ada komentar:

Custom Search