Tuhanku,
kucari kau di rumah
ternyata hanya segudang nasehat & setumpuk tugas rutin yang harus kujalani
kucari kau di sekolah
ternyata hanya hafalan dan segambreng tugas yang kudapati
kucari kau di kampus
ternyata hanya orator dan demonstrasi yang kutemui
kucari kau di tempatnya para guru-guru ngajiku
ternyata hanya ancaman neraka dan janji surga yang kuperoleh
kucari kau di guru spiritual yang berserakan di muka bumi
ternyata hanya hamburan dinar dan kebingungan yang kunikmati
kucari kau di kawah gunung papandayan
ternyata hanya dinginnya malam dan kerasnya uap belerang yang bertaburan
kucari kau di malam-malam yang dingin,
ternyata hanya terpenuhinya jasmani akan kopi dan mie instan
kucari kau dalam mimpi-mimpi yang diniatkan
ternyata hanya suratan dan alur yang tak kan pernah kumengerti
Tuhanku,
katanya jika kucari kau di seorang budha
pasti akan kulihat belaian lembut Sidharta Gautama dalam ruh hatinya
katanya jika kucari kau di seorang nasrani
pasti akan kulihat senyuman kasih Yesus dalam ruh hidupnya
katanya jika kucari kau di seorang muslim
pasti akan kulihat nur muhammad memancar dalam perbuatannya
katanya jika kucari kau di seorang hindu
pasti akan kulihat hyang widhi sedang tersenyum mesra memelukmu
katanya jika kucari kau di seorang keturunan
pasti akan kulihat dewi kwan im sedang menyejukkan dan mendekap hatimu
Tuhanku,
katanya engkau dekat
katanya engkau tidak pernah meninggalkan hambamu yang sedang menangis
katanya engkau menyuruhku mengerti ilmu ikhlas
katanya engkau memintaku untuk berserah diri
mengapa aku masih saja tidak bisa menjumpaimu ?
mengapa aku serasa makin jauh saja denganmu ?
mengapa ikhlas itu tidak bisa kujumpai, bahkan baunya saja tidak ?
mengapa penyerahan diri itu bagaikan omong kosong bagiku ?
Tuhanku,
kucari kau di rumah
ternyata hanya segudang nasehat & setumpuk tugas rutin yang harus kujalani
kucari kau di sekolah
ternyata hanya hafalan dan segambreng tugas yang kudapati
kucari kau di kampus
ternyata hanya orator dan demonstrasi yang kutemui
kucari kau di tempatnya para guru-guru ngajiku
ternyata hanya ancaman neraka dan janji surga yang kuperoleh
kucari kau di guru spiritual yang berserakan di muka bumi
ternyata hanya hamburan dinar dan kebingungan yang kunikmati
kucari kau di kawah gunung papandayan
ternyata hanya dinginnya malam dan kerasnya uap belerang yang bertaburan
kucari kau di malam-malam yang dingin,
ternyata hanya terpenuhinya jasmani akan kopi dan mie instan
kucari kau dalam mimpi-mimpi yang diniatkan
ternyata hanya suratan dan alur yang tak kan pernah kumengerti
Tuhanku,
katanya jika kucari kau di seorang budha
pasti akan kulihat belaian lembut Sidharta Gautama dalam ruh hatinya
katanya jika kucari kau di seorang nasrani
pasti akan kulihat senyuman kasih Yesus dalam ruh hidupnya
katanya jika kucari kau di seorang muslim
pasti akan kulihat nur muhammad memancar dalam perbuatannya
katanya jika kucari kau di seorang hindu
pasti akan kulihat hyang widhi sedang tersenyum mesra memelukmu
katanya jika kucari kau di seorang keturunan
pasti akan kulihat dewi kwan im sedang menyejukkan dan mendekap hatimu
Tuhanku,
katanya engkau dekat
katanya engkau tidak pernah meninggalkan hambamu yang sedang menangis
katanya engkau menyuruhku mengerti ilmu ikhlas
katanya engkau memintaku untuk berserah diri
mengapa aku masih saja tidak bisa menjumpaimu ?
mengapa aku serasa makin jauh saja denganmu ?
mengapa ikhlas itu tidak bisa kujumpai, bahkan baunya saja tidak ?
mengapa penyerahan diri itu bagaikan omong kosong bagiku ?
Tuhanku,
mengapa pada saat ibuku berdoa untuk anaknya justru kutemui kau sedang mengusap mesra batinku ?
mengapa pada saat anakku berdoa untukku, kutemui kau dalam senyuman manisnya ?
mengapa pada saat kehancuranku, kau justru menampakkan dirimu ?
mengapa pada saat keterpurukanku, kau justru tersenyum dan mendekap erat hatiku ?
Jakarta, 25 Januari 2009
1 komentar:
Selamat malam, kami dari Tim Bursa Kerja Bersama ingin meminta masukan dari Anda dalam kerja kami sebagai lembaga sosial nirlaba online yang bergerak dalam membantu masyarakat yang memiliki keterampilan terbata untuk dapat memperoleh pekerjaan yang baik.
Karena kami masih amatir dan belum terlalu berpengalaman, bentuk kerja kami masih sedikit (seluruhnya ada di website kami di www.bursabkb.tk).
Kami akan sangat menghargai apabila Kak Widhisetyok dapat memberikan masukan-masukan kepada kami.
Terima kasih banyak =)
Tim BKB
FB : bursa.kerja.bersama@gmail.com
Posting Komentar